Laticauda semifasciata

Chinese Sea Snake / Black Banded Sea Krait
Berbisa Tinggi dan Berbahaya
Suku : Hydrophiidae
Anak Suku : Hydrophiinae
Marga : Laticauda
Spesies: Laticauda semifasciata
Panjang Maksimum : Betina : 119.5cm, Jantan : 80.5cm
Kontribusi pada ekosistem : Menjaga keseimbangan populasi ikan dan belut. Ular ini merupakan mangsa bagi banyak predator pemakan daging di darat maupun pemangsa yang berburu di laut seperti hiu, burung pemangsa dan lainnya.
Bahaya bagi manusia : Ular ini memiliki bisa yang sangat kuat seperti ular laut lainnya, namun walaupun demikian ular ini memiliki temperamen yang sangat pendamai sehingga jika berada di darat diangkat dari buntutnya ular ini lebih memilih untuk mencoba kabur melainkan menggigit, upaya menggigit oleh ular ini pun terlihat sangat pelan dan lambat. Walaupun demikian, tetap disarankan untuk tidak mencoba mengangkat ular laut jenis apapun
Status konservasi dan ancaman : Ular ini tidak memiliki masalah konservasi di Indonesia
Persebaran : Kepulauan Palu

Ular berbisa tinggi ini dapat diidentifikasi dengan belang-belang hitam atau coklat tua khas yang mengalir sepanjang tubuhnya.

Terdapat warna biru, abu-abu atau kehijauan-warna yang menyelingi belang-belang pada bagian atas tubuh yang menyatu dengan warna kuning pada bagian setengah bawah tubuh, bagian bawah ular ini abu-abu putih atau biru pucat.

Pada ular lebih tua, belang-belang memudar sedikit dan warnanya menjadi lebih ringan. Spesies ini memiliki kepala coklat gelap dengan tanda putih atau kekuningan melengkung di atas.

Ular nokturnal ini memiliki mangsa ikan yang berbagai macam jenis, ia memburu mereka di dasar terumbu karang, dimana ia akan memasukan kepalanya ke dalam celah-celah untuk dimana ikan bersembunyi, ular ini jarang terlihat pada siang hari.

Ular ini memiliki gaya hidup lebih akuatik dibandingkan Laticauda lainnya, ular ini sering ditemukan di daerah terumbu tropis dangkal yang memiliki banyak celah-celah dan lubang dimana ia dapat sembunyi.

Spesies ini menghabiskan sebagian besar waktu di dalam air, namun meluangkan waktunya ke darat untuk kawin, mencerna makanan, istirahat dan bertelur. Spesies ini aktif pada siang hari. Perkawinan paling banyak terjadi pada  bulan Agustus dan November.

Betina bertelur 3-7 butir, jumlah telur tergantung pada ukuran tubuh mereka, yang diletakkan di gua-gua karang yang besar. Telur setengah terendam air dan menetas setelah sekitar empat sampai lima bulan.

Foto 1 : Sumber gambar dari sini
Foto 2 : Sumber gambar dari sini

No comments:

Post a Comment